- Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan.
- Bentuk : –Pasif (Tanpa Tindakan) vs Aktif.
Tujuan Kebijakan Moneter
- Stabilitas Harga.
- Pertumbuhan Ekonomi.
- Perluasan Kesempatan Kerja(high employment).
- Keseimbangan Neraca Pembayaran.
- Stabilitas financial markets.
- Stabilitas Pasar Valuta Asing
- Counter-cyclical monetary policy (memperlunak perkembagan kegiatan ekonomi menuju titik ekstrim).
- Pro-cyclical monetary policy/accomodative monetary polic y(kebijakan moneter yang mengakomodasi fluktuasi perekonomian).
- Idealnya, semua sasaran dapat dicapai secara bersamaan. Namun, seringkali pencapaian sasaran akhir mengandung unsur-unsur yang kontradiktif.
- Misalnya: usaha untuk mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja dapat berdampak negatif terhadap kestabilan harga dan keseimbangan neraca pembayaran.
- Olehkarenaitu: kebijakan moneter sering lebih memfokuskan pada sasaran tunggal.
- Keterbukaan ekonomi akan membawa konsekuensi pada perencanaan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi makro dan moneter.
- Transaksi perdagangan dan keuangan international -> foreign capital inflows.
- External shocksdapat berpengaruh pada ekonomi domestik.
- Fixed exchange rate (sistem nilai tukar tetap) : -Pegged to a currency. -Pegged to a basket of currency. -Currency board.
- Managed floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang terkendali).
- Floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang).
- Sistem Nilai Tukar Tetap (1971 –Maret1983).
- Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali scr ketat (April 1983 –Sep 1986).
- Sistem Nilai Tukar Mengambang Fleksible (Sep. 1986 –Agt. 1997).
- Sistem Nilai Tukar Mengambang bebas (14 Agustus1997).
Sistem Devisa
- Sistem devisa terkontrol (devisa dimiliki oleh negara) -> black markets.
- Sistem devisa semi terkontrol (kewajiban penyerahan dan izin dari negara untuk perolehan dan penggunaan devisa).
- Sistem devisa bebas.
- Sistem Devisa Kontrol, UU No. 32/1964.
- Sistem Devisa Semi Kontrol, PP No. 64/1970.
- Sistem Devisa Bebas, PP No. 1/1982.
- Penegasan Sistem Devisa Bebas,UU No. 24/1999.
- Pemilihan sistem nilai tukar, sistem devisa, serta independensi kebijakan moneter merupakan tiga isu strategis yang menjadi fokus kajian kebijakan moneter.
- Ketiga kebijakan tersebut (keb. Mon. independen, sistem kurs tetap, sistem devisa bebas) tidak dapat dilakukan secara bersamaan (impossible trinity).
- Hanya dua dari tiga kebijakan dapat diterapkan bersama.
- Exchange rate targeting (penargetan nilai tukar).
- Monetary targeting (penargetan besaran moneter).
- Inflation targeting (penargetan inflasi).
- Implicit but not explicit targeting (strategi kebijakan moneter tanpa “jangkar”yang tegas).
- Menetapkan nilai mata uang domestik thd harga komoditas tertentu (misal emas -> Gold Standard).
- Menetapkan nilai mata uang domestik thd negara besar dengan nilai inflasi rendah (misal thd Jerman).
- Crawling peg.
- Menetapkan pertumbuhan JUB (M1, M2, kredit) sebagai sasaran antara.
- Strategi ini sangat tergantung pada kestabilan hubungan antara besaran moneter dengan tujuan (goal) kebijakan (perkembangan harga dan output).
- Mengumumkan kepada publik mengenai target inflasi jangka menengah dan komitmen bank sentral untuk mencapai stabilitas harga sebagai tujuan jangka panjang kebijakan moneter.
- Dengan mengumumkan, bank sentral dapat lebih kredibel dan fokus mencapai tujuan stabilitas harga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar