Senin, 25 Juni 2012

Malin Kundang Anak Durhaka

     Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan, maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri seberang.

     Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari-hari. Setelah berbulan-bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya pupuslah harapan Malin Kundang dan ibunya.

     Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya Malin Kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampung halamannya yang sudah sukses.

Sejarah Sumatera Barat dan Fase-Fasenya

Sejarah Sumatera Barat dapat dikatakan identik dengan sejarah Minangkabau. Walau pun masyarakat Mentawai diduga telah ada pada masa itu, tetapi bukti-bukti tentang keberadaan mereka masihsangat sedikit. 

Masa Prasejarah
     Bukti-bukti arkeologis yang dite mukan di atas bisa memberi indikasi bahwa daerah-daerah sekitar Kabu paten Lima Puluh Kota yang menempati sebagian besar merupakan daerah atau kawasan Minangkabau yang pertama dihuni oleh nenek moyang orang Sumatera Barat. Penafsiran ini rasanya beralasan, karena dari daerah Lima Puluh Kota ini mengalir beberapa sungai besar yang akhirnya bermuara dipantai timur pulau Sumatera. Sungai-sungai ini dapat dilayari dan memang menjadi sarana transportasi yang penting dari jaman dahulu hingga akhir abad yang lalu. Nenek moyang orang Minang kabau diduga datang melalui rute ini. Mereka berlayar dari daratan Asia (In dochina) mengarungi Laut Tiongkok Selatan, menyeberangi Selat Malaka dan kemudian memudiki sungai Kampar, Siak, dan Inderagiri (Kuantan).

Hikayah Sabai Nan Aluih

Di hilir sungai Batang Agam di daerah Padang Tarok yang airnya jernih, berdiri sebuah rumah bergojong (berujung) empat. Rumah tersebut dihuni oleh sepasang suami istri bernama Rajo Babanding dan Sadun Saribai. Mereka mempunyai dua orang anak, laki-laki dan perempuan, Mangkutak Alam dan Sabai nan Aluih.

Mangkutak Alam berwajah tampan, selalu dimanjakan oleh ayahnya ke mana pun pergi ia selalu diajaknya dan merupakan anak kebanggaan. Wataknya sedikit penakut. Sedangkan kakaknya Sabai nan Aluih berwajah cantik, lembut, rajin dan sering membantu ibunya. Waktu luang dimanfaatkan untuk membuat renda dan menenun. Kecantikan Sabai nan Aluih ini bahkan didengar sampai ke kampung-kampung lain di daerah Padang Tarok.

Raja Burung Paraket

Alkisah di sebuah hutan hiduplah sekelompol burung parakeet. Raja burung parakeet memiliki bulu dan paruh yang cantik, gagah dan indah. Oleh sebab itulah dia diangkat menjadi raja dikalangan burung parakeet. Pada suatu hari datang seorang pemburu yang ingin menangkap burung-burung parakeet. Mengetahui hal itu semua burung parakeet menjadi risau sebab pemburu itu merupakan orang yang handal dalam menjebak burung. Sudah banyak jenis burung lain yang masuk dalam perangkapnya dan tidak akan selamat. Burung-burung yang sudah ditangkap itu biasanya di jual atau dimakan oleh si pemburu.

Hikayah Banta Seudang

Ada seorang  pemuda bernama Banta Seudang yang adala putra seorang Raja Kerajaan Aceh. Ia bersama ayah dan ibunya dicampakkan oleh Pakciknya sendiri, karena ayahnya buta dan tidak dapat lagi melaksanakan tugas-tugas kerajaan. Suatu ketika, Banta Seudang pergi merantau untuk mencari obat mata untuk ayahnya dengan harapaan dapat kembali menjadi raja. Berhasilkah Banta Seudang menemukan obat mata untuk ayahnya? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Banta Seudang berikut ini.

Aliksah, di Negeri Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia, hiduplah seorang Raja yang adil dan bijaksana. Sang Raja mempunyai seorang permaisuri yang sedang hamil tua. Suatu ketika, sang Raja pergi berburu binatang ke hutan. Ketika itulah permaisurinya melahirkan seorang anak laki-laki yang tampan di istana, dan diberinya nama Banta Seudang. Namun, malang nasib bagi sang Raja, karena ia tidak bisa melihat wajah tampan putranya.

Hikayah Si Kepar

Alkisah, di sebuah daerah di Kabupaten Aceh Tenggara, hiduplah seorang janda bersama dengan seorang anak laki-lakinya yang bernama Si Kepar. Ayah dan ibu si Kepar bercerai sejak si Kepar masih berusia satu tahun, sehingga ia tidak mengenal sosok ayahnya. Sebagai anak yatim, Si Kepar sering diejek oleh teman-teman sepermainannya sebagai jazah (anak tak berayah). Oleh karena itu, Si Kepar ingin mengetahui siapa sebenarnya ayahnya.

Pada suatu hari, Si Kepar pun menanyakan hal itu kepada ibunya. Pada awalnya, ibunya enggan menceritakan siapa dan di mana ayah Si Kepar. Namun, akhirnya diceritakan juga setelah Si Kepar mengancam akan bunuh diri jika tidak diceritakan. Setelah jelas siapa dan di mana ayahnya, Si Kepar pun berniat untuk menemui ayahnya di atas sebuah gunung yang sangat jauh.

Mak Isun Kayo

Di negeri batang tabik, yang sekarang sudah termasuk dalam kota Payakumbuh, hiduplah seorang kaya. Mak Isun orang menyebutnya. Waktu mudanya menjadi kusir bendi. Bendi yang dipakainya milik orang lain yang disewa. Dia seorang yang rajin dan hemat. Bendinya selalu bersih dan kudanya terpelihara dengan baik sehingga orang pun lebih suka menumpang pada bendi Mak Isun. Ketika pemiliknya meninggal, bendi dan kuda itu dibeli Mak Isun dengan cicilan.

     Setelah menjadi pemilik, Mak Isun tidak lagi membayar sewa. Namun uang sewanya tetap dikeluarkan dan dimasukkan kedalam tabungan. Lama-lama uang sewa yang ditabung itu dapat pula membeli bendi berikut kudanya dan bendi itu disewakannya pada orang lain. Sampai pada suatu masa, Mak Isun telah memiliki delapan bendi berikut kudanya. Memiliki bendi sebanyak itu terbilang luar biasa. Sejak itu namanya menjadi Mak Isun Kayo, Mak Isun yang kaya.

Jumat, 22 Juni 2012

Hubungan Antara Muslim dan Non Muslim Dalam Bernegara Menurut Syariat

Latar Belakang Masalah
Sabda Nabi Muhammad Saw.
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلافق
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”

     Kemuliaan akhlak ini haruslah tecermin dalam berbagai segi kehidupan untuk mewujudkan bahwa manusia adalah makhluk yang beradab dan memiliki aturan yang berbeda dengan makhluk lain. Oleh sebab itu, dalam Islam diatur pula hubungan antara sesama manusia khususnya atau dalam lingkup paling besar hubungan antar Negara.
     Sebagaimana diketahui bahwa syarat terbentuknya suatu Negara diantaranya adalah ada suatu wilayah, penduduk/masyarakat, dan ada pemerintahan yang berdaulat. Berbedanya wilayah dan penduduk yang mendiami, membuat perbedaan pula karakter suatu Negara, sehingga adanya tsuatu pembagian-pembagian mengenai Negara.
     Tidak hanya itu, kemajemukan penduduk suatu Negara membuat adanya suatu pembedaan dengan dilihat dari berbagai faktor. Dalam Islam perbedaan penduduk ini bisa dilihat dari agama yang dianutnya maupun wilayah tempat ia berdomisili. Akibat dari suatu pembedaan ini, berbeda pula hak maupun kewajiban yang akan diterima.

Hubungan Antara Muslim dan Non Muslim

Islam adalah agama universal yang ajarannya ditujukan bagi umat manusia secara keseluruhan. Inti ajarannya selain memerintahkan penegakan keadilan dan eliminasi kezaliman, juga meletakan pilar-pilar perdamaian yang diiringi dengan himbauan kepada umat manusia agar hidup dalam suasana persaudaraan dan toleransi tanpa memandang perbedaan ras, suku, bangsa dan agama, karena manusia pada awalnya berasal dari asal yang sama. Firman Allah: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang sama  (Surat an-Nisak, ayat 1)
Melalui ajaran dan pilar tadi, Islam mendorong para pengikutnya agar bersikap tolerasi dengan pengikut agama dan bersikap positif terhadap budaya, karena Allah Swt telah menjadikan manusia sebagai khalifah yang mempunyai tanggung jawab kolektif untuk membangun bumi ini, baik secara moril maupun materil. Firman Allah:“Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi dan memberi kamu potensi untuk memakmurkan, mengembangkan dan memanfaatkan kekayaannya…. " (Hud, ayat 61). 

Minggu, 17 Juni 2012

Pengertian Mustahil dalam Al-Qur'an

Mustahil di dalam kamus Bahasa Indonesia berarti tidak akan terjadi; tidak mungkin. Sedangkan dai dalam kamus bahsa Arab Munjid kata mustahil (مستحيل)   berakar kata حال يحول حولا وحؤولا yang berarti berubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain, kemudian mendapatkan tambahan hamzah wasal, sin dan ta’ di depannya sehingga menjadi استحال يستحيل استحالة فهو مستحيل yang masih berarti berubah dari satu keadaan kepada keadaan lain atau berarti menjadi muhal (tidak mungkin terjadi). Dengan demikian dapat diartikan bahwa mustahil adalah sesuatu yang berubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain atau sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

Sabtu, 16 Juni 2012

Pengertian Batil dalam Al-Qur'an

BATIL (al-Bathil), berasal dari kata bathala, yabthulu yang berarti rusak, salah, palsu, tidah syah, tidak memenuhi syarat dan rukun, keluar dari kebenaran, terlarang atau haram menurut ketentuan agama. Kata batil yang merupakan lawan dari kata al-haq di dalam Al-Qur’an terdapat sebanyak 26 kali.
Kata batil memiliki pembahasan yang erat dan sangat berpengaruh dalam berbagai aspek dalam ajaran Islam secara gelobal antara lain:

History of Hasyim

Hasyim bin Abdu Manaf adalah moyang Nabi Muhammad. Dia adalah cucu dari Qushay bin Kilab, orang yang berjasa membuat suku Quraisy dominan di Makkah dan merorganisasi pelaksanaan haji. Sebagian penguasa Makkah, Qushay melakukan pembaharuan terhadap pelaksanaan haji dan mengembangkan beberapa unit jabatan atau fungsi berkenan dengan penguasaan Ka’bah sebagai tempat suci dan tempat pelaksanaan haji. Unit-unit yang dimaksud adalah hijabah, rifadah, nadwah, liwa’, dan qiyadah. Hijabah secara implisit merupakan unit jabatan yang tugasnya memelihara dan melindungi Ka’bah dan kunci-kuncinya. Siqayah merupakan unit atau fungsi yang bertugas menyediakan kebutuhan air segar (air minum) karena sangat langkanya di Makkah, untuk penduduk Makkah sendiri dan persedian bagi para jama’ah haji. Sedangkan Rifadah adalah unit perbekalan makanan bagi para jama’ah haji (memacam catering sekarang). Nadwah merupakan unsur pimpinan yang bertugas memimpin seluruh pertemuan atau rapat yang dilakukan oleh unit-unit. Qiyadah adalah kepemimpinan pasukan perang, sedangkan Liwa’ adalah bendera yang menjadi simbol atau lambang yang dipasang ditombak, mengiringi tentara kemana saja mereka berperang, juga sebagai pemberi isyarat pada saat perang. Semua unit ini diakui sebagai milik Makkah, termasuk Ka’bah. Dengan cara ini perselisihan antara berbagai suku yang ingin menguasai superioritas Makkah dan Ka’bah dapat didamaikan.

History of Ma'la

MA’LAT, adalah nama pemakaman di Makkah, terletak disebelah timur laut Masjidilharam. Husain Haikal menulis bahwa pemakaman ini adalah sebuah lapangan luas, diapit oleh gunung-gunug di bagian utara dan barat, di sebelah timur beberapa masjid dan tempat tinggal, di bagian selatan rumah-rumah penduduk. Kuburan ini telah dipergunakan sejak zaman jahiliyyahhingga sekarang.
Sejak masuknya Wahabi di Makkah, diadakan pembersihan terhadap tempat-tempat yang dianggap dapat menimbulkan perbuatan syirik, termasuk meruntuhkan bangunan-bangunan kuburan yang berada di Ma’lat. Sebelum mereka meratakanya dengan tanah, banyak kuburan di Ma’lat dibangun dengan arsitek yang indah mengagumkan, ditutupi engan kubah yang dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat al-Qur’an dengan menggunakan khat kufi atau khat sulus, dan di atas sebagian kuburan ditulis nama orang yang dikuburkan di dalmnya.

Pengertian Zihar dalam Islam

ZIHAR. Berasal dari kata zahara-yazhara-zahrah yang berarti punggung, jelas atau terang. Zihar terambil dari kata zahara dan yuzahiru yang merupakan wazan (padanan) dari mufa’alah. Secara terminologi, zihar adalah ungkapan suami kepada isterinya yang bermaksud menyamakan anggota tubuh isterinya dengan ibunya, seperti dalam ungkapan; “punggungmu sama dengan punggung ibuku”. Praktek zihar lahir sejak zaman pra-Islam atau masa Jahiliyyah. Mereka menyamakan zihar dengan talak dalam arti, bahwa seorang yang menzihar isterinya berarti sama dengan mentalak isterinya. Namun, setelah datang Islam penyamaan zihar dengan talak ini di ini dikoreksi.

Jumat, 15 Juni 2012

Pengertian Tahannuts

Secara etimologi, tahannuts berarti menyendiri, menyepi ke suatu tempat yang sunyi, bertapa, atau menjauhkan diri dari keramaian untuk berkontemplasi. Ahmad bin Faris dalam bukunya Maqayis al-Lughat mengertikan tahannuts dengan beribadah (ta’abbud). Dalam Kamus Arab-Indonesia ditemukan arti tahannuts: 1) beribadah dalam waktu beberapa malam, 2) menjauhkan diri dari berbuat dosa, dan 3) meninggalkan menyembah berhala. Pengertian tersebut mengacu dan didasarkan pada sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah ra, “Nabi pergi ke Gua Hira’ setiap malam kemudian melakukan ibadah di dalam gua itu dalam jumlah yang tak terhitung,” (HR. Bukhari). Sementara itu, menurut Nicholas Drake, tahannuts berarti upaya pencarian Tuhan yang dilakukan oleh seorang hamba dengan cara menghindarkan diri dari dunia ramai dan gangguan-gangguan yang ada dalam jiwa. 

Definisi tahannuts di atas tampaknya sejalan dengan peristiwa histori yang dialamai oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai mana disebutkan dalam kitab-kitab sirah dan hadis, sebelum diutus sebagai Rasul, Nabi mempunyai kebiasaan mengasingkan diri (khalwat) untuk melakukan meditasi dan ibadah (tahannuts). Tempat yang biasa dijadikan meditasi itu adalah sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Gua ini terletak kira-kira tiga mil sebelah timur laut kota Makkah di atas sebuah gunung yang sekarang bernama Jabal al-Nur. Luas dan letah Gua Hira yang jauh dari keramaian hiruk pikuk kota Makkah sangat kondusif dan memungkinkan seseorang dapat melakukan ibadah dan meditasi dengan tenang.di dalamnya terdapat sebuah lubang pintu kecil yang menghadap ke arah kota Makkah. Di tempat inilah Nabi serring melakukan meditasi dan pencerahan batin.

Pengertian Syiqaq dan Proses Peyelesainnya

SYIQAQ Berasal dari kata al-syaqaq yang berarti sukar, sulit, sempit, pecah, dan terbelah. Dalam kamus Lisan al-‘Arab, kata Syiqaq berasal dari kata Syaqq, yusyaqqu, musyaqah dan syiqaqan, yang berarti permusuhan. Menurut istilah, syiqaq adalah perselisihan atau persengketaan yang terjadi antara suami-isteri. Di dalam Al-Qur’an, kata syiqaq tersebut 4 kali dalam empat surat yaitu surat al-Nisa (4) ayat 35, al-Haj (22) ayat 53, Syad (38) ayat 2, dan Fusilat (41) ayat 52. Namun, syiqaq yang merupakan titik tekan pada pembahasan ini adalah syiqaq yang terdapat dalam surat al-Nisa (4) ayat yang terjemahan, “Dan jika kamu hawatir ada persengketaan antara keduanya (suami-isteri), maka kirimkanlah seorang hakim dari keluarga laki-laki dan seorang hakim dari keluarga perempuan, jika kedua hakim bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Sejarah Singkat Ibnu Sa'ud

IBNU SA’UD, nama lengkapnya adalah ‘Abd al-Aziz Ibn “Abd al-Rahman Inb Faisal Ibn Turki Ibn Allah Ibn Muhammad Ibn Sa’ud (1880-1953), pendiri kerajaan Arab Saudi sekarang. Ketika ayahnya tidak berhasil meneruskan estafet kepemimpinan Saudi, ia dan keluarganya meninggalkan kota Riyad menuju Kuwait untuk mencari suaka politik. Di sana mereka mendapat perlindungan dari pemerintah Kuwait Mubarak al-Sabah dab tinggal di kota ini selama sepuluh tahun.

Akhir abad 19 M dan awal abad 20 M, situasi disemenanjung Arab sangat memanas. Karena terjadi persaingan dan pertikaian antar kerajaan Turki Usmani dengan Inggris di Teluk. Paasa saat itu kerajaan Usmani akan menyerbu Kuwait. Kondisi yang semakin gawat ini dimanfaatkan oleh Mubarak al-Sabah untuk mendekati Inggris dalam menggalang dukungan. Di samping itu ia bekerjasama dengan ‘Abd al-Rahman Ibn Faisal dan Puteranya ‘Abd al-Aziz, agar mendapatkan dukungan dan bantuan dari suku Najd.

Selasa, 05 Juni 2012

Pemimpin Muslim di Negara non Muslim

Ali-Imran : 28         

Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kafir sebagai wali dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu) (Q.S Ali-‘Imran:28)

Asbabun nuzul

     Dalam suatu riwayat dikemukakkan bahwa al-Hajjaj bin ‘Amr yang mewakili Ka’b bin al-Asyraf dan Ibnu Abil Haqiq serta Qais bin Zaid (tokoh-tokoh yahudi) telah memikat segolongan kaum Anshar untuk memalingkan mereka dari Agamannya. Rifa’ah bin al-Mundzir, Abdullah bin Jubair serta Sa’d bin Hatsamah memperingatkan orang-orang Anshar tersebut dengan berkata: “Hati-hatilah kalian dari pikatan mereka, dan janganlah terpalingkan dari Agama kalian. Mereka menolak peringatan itu. Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas sebagai peringatan untuk tidak menjadikan orang-orang kafir sebagai pelindung mu’min. Di riwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Sa’id atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.

Cinta Tak Harus Memiliki


Terkadang cinta tak harus memiliki seutuhnya
Cinta bukan diliha dari sebesar apa arti kata cinta itu
Cukum kita memberi dan membahagikan orang yang kita cintai dan kasihi

Ada sebuah cerita dua insan yang saling mencintai
Namun sang laki-laki tak sanggup untuk mengatakannya, diahanya bisa memberi sesuatu yang terbaik bagi wanita yang iya kasihi. Alkisah cinta sang laki-laki dipendam hingga sang wanita menikah, dan cinta sang laki-laki tak tercakap dalam kasat mata.

Minggu, 03 Juni 2012

Arti Sebuah Awal


Perpisan bukan berarti kesedihan.
 Melainkan awal untuk perubahan. 

Perpisahan bisa menjadi baik ataupun buruk.
Karena, seorang dalam mengambil suatu keputusan terkadan tidak sesuai dengan akal sehatnya.

Kenapa.???

Arti Golongan Salafi

     Awal munculnya gerakan Salafi bertujuan untuk menghidupkan kembali metode pemikiran dan tradisi Sahabat Nabi Muhammad Saw. dan para Tabi'in. Mereka belum berkenalan dengan renungan-renungan falsafi. Oleh karena itu, rumusan-rumusan akidah yang mereka pegang tidak lebih dari apa yang tertera dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Para Ulama yang berusaha menghidupkan kembali metode pemikiran dan tradisi Sahabat dan Tabi'in itu, dalam pemikiran Islam sering disebut juga dengan Salafiyyah dan Salafiyyin. Mereka dalah golongan pengikut Imam Ahmad Ibn Hanbal dan memandang imam tersebut sebagai tokoh yang sangat teguh bertahan pada pendirian Salaf. 

     Gerakan Salafiyyah muncul diabad ke 4 Hijriyah. Kemudian muncul lagi gerakan penerus Salafiyyah pada adab ke 7 Hijriyah yang dimotori oleh Syaikh al-Islam Ibn Taymiyyah. Gerakan ini kemudian dilanjutkan oleh Muhammad Ibn 'Abd al- Wahhab di Jazirah Arab pada abad ke 12 Hijriyah. Karena terjadi countinuity and change pada gerakan Salafiyyah ini, maka perlu dijelaskan dalam tulisan, karena berkaitan erat dengan dengan pemikiran Islam.

Keteguhan Hati dan Jiwa



Cintailah apa yang kau miliki
Jangan sia-siakan sesuatu dalam hidupmu, walau itu hanya sedetik
Karena waktu tak mungkin bisa diulang

Truslah berjuang dan jangan menyerah
Meski terkadang kita harus kehilangna sesuatu yang berharga

Jalanilah dan teruslah melangkah
Karena, segala sesuatu memiliki jalanya

Hidup hanya sekali hiduplah yang berarti
Manusia hanya bias berbuat tapi Tuhan lah yang menentukan