Sabtu, 16 Juni 2012

History of Ma'la

MA’LAT, adalah nama pemakaman di Makkah, terletak disebelah timur laut Masjidilharam. Husain Haikal menulis bahwa pemakaman ini adalah sebuah lapangan luas, diapit oleh gunung-gunug di bagian utara dan barat, di sebelah timur beberapa masjid dan tempat tinggal, di bagian selatan rumah-rumah penduduk. Kuburan ini telah dipergunakan sejak zaman jahiliyyahhingga sekarang.
Sejak masuknya Wahabi di Makkah, diadakan pembersihan terhadap tempat-tempat yang dianggap dapat menimbulkan perbuatan syirik, termasuk meruntuhkan bangunan-bangunan kuburan yang berada di Ma’lat. Sebelum mereka meratakanya dengan tanah, banyak kuburan di Ma’lat dibangun dengan arsitek yang indah mengagumkan, ditutupi engan kubah yang dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat al-Qur’an dengan menggunakan khat kufi atau khat sulus, dan di atas sebagian kuburan ditulis nama orang yang dikuburkan di dalmnya.
Di tengah lokasi kuburan, penguasa Wahabi membangun tembok yang menutupi lokasi kuburan isteri Nabi, Khadijah dan kuburan kakek-kakek Nabi. Alasannya, agar para jama’ah haji atau peziarah tidak dapat melihat atau mendekati untuk mengambil barang (at-tabarruk), karena hal demikian merupakan perbuatan dosa. Bagi yang ingin melihat secara langsug,  harus mendapatkan izin khusus dari penjaganya dengan melewati suatu pintu khusus.

Selain Khadijah (556-919), isteri Nabi saw dikubur disini, juga terdapat dua kuburan kakek Nabi, Abd al-Muttalib, Abd Manaf dan pamannya Abu Talib. Abd Allah bin al-Zubair (624-692), beberapa sahabat dan tabi’in juga dikubur di sini. Husain Haikal tidak menyebutkan nama sahabat dan tabi’in yang dimakamkan di Ma’lat selain al-Zubair.
Disebut dalam sejarah, seperti yang ditulis Haikal, bahwa kuburan Khadijah dibangun pada masa pemerintah Daud Pasya di Mesir tahun 950 H. Pekerjaan dipercayakan kepada seorang pembantunya yang ahli dalam bidang seni bangunan yang bernama Muhammad Sulaiman al-Jarkasi.
Diratakannya dengan tanah oleh penguasa Wahabi, sama dengan mengembalikan kepada keadaan semula. Baik dari masa Nabi, khulafaurrasidin maupun tabi’in, keadaannya dibiarkan seperti semula tanpa ada bangunan sedikitpun. Daud Pasya membangunnya setelah kurang lebih seribu tahun berlalu.
Pekuburan Ma’lat menjadi tempat pemakaman penduduk Makkah dan orang-orang yang meninggal di Makkah, termasuk jama’ah haji dari seluruh dunia. Sehingga dapatlah dikatakan bahwa Ma’lat merupakan pekuburan umat Islam sedunia.
Sekalipun demikian, tidaklah menimbulkan masalah bagi Pemerintah Arab Saudi, karena sistem pemakaman di sana berbeda dengan di negara/tempat lain.
Sistem pemakaman di Saudi, termasuk di Ma’lat, menggunakan satu lubang ramai-ramai. Artinya, setiap lubang kuburan dapat dimakamkan beberapa orang di dalamnya. Setiap lubang kuburan mempunyai penutup yang dapat diangkat-angkat. Jadi, dalam jangka waktu tertentu, satu lubang dapat diisi dengan mayat baru, dan demikianlah seluruhnya, sehingga pekuburan tidak perlu selalu diadakan perluasan.
Apabila seorang jama’ah haji meninggal, cukup dengan melaporkannya kepada Syeikh/pimpinan Maktab, dan urusan selanjutnya diselsaikan oleh Maktab, tanpa dipungut biaya sedikit pun, kecuali kalau keluarga si mayit menginginkan jenazah di sembahyangkan di Masjidilharam, maka harus membayar ongkos kepada petugas yang mengangkatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar